1/05/2013

71



BOCAH !
-Ibuku,Ibu Pertiwi

selembar cuaca gelap,
menutup jendela rindu dinding kamar
di dalamnya seorang bocah menggeligis
ingus, batuk, dan demam sisa hujan kemarin

“mak, aku sakit. aku ingin makan daging,
sayur sop, nasi hangat, buah-buahan mak!”
mak terdiam dalam bingkai
bocah itu,
semakin getar dalam lapar
rengek di setiap sakitnya

mak tak berdalih
lama kemudian si bocah menangis
berteriak tanpa bicara.
“mak, apakah aku anakmu? jika aku
benar lahir di tanahmu, maka peliharalah aku
layaknya Aliong, Patrick, atau Mona
anak tetanggamu itu mak!”

mak tetap diam
menahan duka anak-cucunya
anak di sabang dan cucu di merouke
mak hampir menginjak umur tujuh puluh
anak-cucunya belum bisa mandiri
di jajah orang di tanah sendiri

2012


DI PENGUJUNG KALENDER

malam berudara gerah
pertanda datang gelisah
apa sebabnya: “entah”
dalam bisu
aku melumat masa lalu
dan menerawang masa datang:

“karat menjadi kilat
sengsara menjadi nikmat
sedih menjadi bahagia
benci menjadi cinta
dan kau menjadi aku”

sejak itu,
malam menjadi harum
angka-angka seperti ranum
coretan merah berbentuk hati
tepat angka 31 ia bertengger
di pengujung kalender

2012


Falsafah Cinta
:Roudhotul Zahroh

aku mencintaimu
dengan kebencian yang kita pegang
sebagai cara menujukan kasih sayang

aku mencintaimu
dengan segala luka yang kita punya
sebagai tanda dalam bercinta

aku mencintaimu
dengan segala sakit yang kita rasakan
sebagai proses menuju kesetiaan

aku mencintaimu
dengan kematian yang kita kehendaki
sebagai janji mencapai kebahagiaan sorgawi

2012

No comments:

Post a Comment