BOCAH !
-Ibuku,Ibu Pertiwi
selembar cuaca gelap,
menutup jendela rindu dinding kamar
di dalamnya seorang bocah menggeligis
ingus, batuk, dan demam sisa hujan kemarin
“mak, aku sakit. aku ingin makan daging,
sayur sop, nasi hangat, buah-buahan mak!”
mak terdiam dalam bingkai
bocah itu,
semakin getar dalam lapar
rengek di setiap sakitnya
mak tak berdalih
lama kemudian si bocah menangis
berteriak tanpa bicara.
“mak, apakah aku anakmu? jika aku
benar lahir di tanahmu, maka peliharalah aku
layaknya Aliong, Patrick, atau Mona
anak tetanggamu itu mak!”
mak tetap diam
menahan duka anak-cucunya
anak di sabang dan cucu di merouke
mak hampir menginjak umur tujuh puluh
anak-cucunya belum bisa mandiri
di jajah orang di tanah sendiri
2012
DI PENGUJUNG
KALENDER
malam berudara gerah
pertanda datang gelisah
apa sebabnya: “entah”
dalam bisu
aku melumat masa lalu
dan menerawang masa datang:
“karat menjadi kilat
sengsara menjadi nikmat
sedih menjadi bahagia
benci menjadi cinta
dan kau menjadi aku”
sejak itu,
malam menjadi harum
angka-angka seperti ranum
coretan merah berbentuk hati
tepat angka 31 ia bertengger
di pengujung kalender
2012
Falsafah Cinta
:Roudhotul Zahroh
aku
mencintaimu
dengan
kebencian yang kita pegang
sebagai
cara menujukan kasih sayang
aku
mencintaimu
dengan
segala luka yang kita punya
sebagai
tanda dalam bercinta
aku
mencintaimu
dengan
segala sakit yang kita rasakan
sebagai
proses menuju kesetiaan
aku
mencintaimu
dengan
kematian yang kita kehendaki
sebagai
janji mencapai kebahagiaan sorgawi
2012
No comments:
Post a Comment