1/05/2013

67



ANUGRAH AIR MATA

Air mata langit bersedih ditutupi awan hitam
apakah nanti akan menangis
basahi bumi tercinta
semua berkahmu Mu.
 
Air mata jiwa
menghapus lelah dalam panas riang
menungu pulang
rindu pada air mata yang be
rselimut.
 
Air mata hujan
berkelabung membasahi bumi
kabut kelilingi kota hujan
dingin gigilkan luka .
 
Air mata langit tetesi halaman
jantung berdebar dengan petir berteriak
gundah, kilat melintas di wajah
takut berteman rindu di mana
awan lapisi bumi tetesan luka
jangan jadikan musibah hujan ini
tapi Anugrah untuk hamba
pelepas sakit bersayang jiwa
 
Air mata kalbu menyelimuti tubuh gigil
embun pembuka sajadah
sujud pada kuasa
awan-awan kabut
Singgalang menumpuk awan hitam
memanggil air mata langit
membasahi merapi sedang sakit
 
Air mata lisan menangis rinai
tak mampu jauh dari pelukan hujan
menetes air mata sepi hangat selalu ada
rindu pada hati bertasbih dalam kalbu
menahan rindu berkalung sayang
 
Air mata negeri berpayung awan
berselimut kabut menatap rinai
badai tak henti tubuh berteman hujan
hijau terbentang gigil bersemayam di kalbu
 
Padangpanjang, 25 November 2011
 
 
 
MENANTI
Setahun menanti telah tiba
menahan rindu bersemayam di jiwa
teringat hijau sepi berkalung embun sejuk hawanya
setahun menanti pulang bersama
tinggalkan singgalang merapi menatap
negeri berpayung hujan

Setahun menanti
bukit berselimut kabut
sinar setapak mengejar mimpi
ladang luas menunggu sepi
suci terlepas duka
setahun menanti ayah bunda
menunggu datang  sebatang  karang
tak mengharap berlian meraih bulan
selamat jalan doa-Nya

Setahun menanti rindu di pucuk Sumatera
dalam kalbu selalu teringat
menunggu persimpangan jalan dinda
sepi tak terpeduli jiwa selalu bersama

Padangpanjang 14 Juli 2011

No comments:

Post a Comment