Berikan Janji Nyata
Meringis
wajah yang terlihat
Mengeluh
batin yang tersimpan
Sang
surya mulai tampakkan lidah apinya
Keringat
bercucuran
Semua
tampak nyata
Gerobak
yang didorongnya
Mulai
reot tak berbentu
Dengan
semangat yang menjilat-jilat
Kaki melangkah
penuh pasti
Mengharap
belasan sang pembeli
Terkadang
ia berhenti dan meringis lagi
Penat,
sesak, tangis
Hanya
karena sepasang alas kaki
Kini
dua pangerannya
Dibalik
jeruji
Dimana
keadilan sebuah negeri
Hiruik
pikuk tikus-tikus tetap beraksi
Namun
mengapa yang bawah selalu kalah
Yang
bawah selalu sengsara
Apa
hanya karena secarik tulisan yang disebut rupiah?
Sehingga
sebutir kotoran pun menjadi pilihan
Hidup
leluasa tanpa dosa
Memandang
hina insan berdoa
Sampai
kapan realita keji ini terjadi?
Sampai
negeri menjadi bengis?
Atau,
sampai negeri menjadi iblis
Negeri
tercinta berikan janji nyata
Rintihan
yang tak terjawab
No comments:
Post a Comment