1/05/2013

34



Rakyat Menggugat
Berbondong manusia terbagai menjadi dua
Yang di atas dan yang di bawah
Yang sehat dan yang sekarat
Antara raja dan hambanya
Antara pejabat dan rakyat
Dua kontras yang selalu bersimpangan, walau diragukan mereka saling berbalas senyum, meski itu mungkin
Ironi kehidupan telah terlukis demikian, terlalu banyak tinta berdarah mewarnai kanvas kehidupan
Rakyat mengerang sekeras-kerasnya
Pejabat dengan pongah mendengar, namun sayang pikiran dan hati mereka telah tuli
Sedu sedan rakyat dianggapnya igauan tak bermakna
Keadilan adalah impian yang ketika pagi, matahari tak kunjung terbit membangunkan sang pemimpi
Kesejahteraan adalah dusta yang berawal dari janji tak lekas ditepati
Kesejahteraan adalah jua mitos di temaram rona politik
Kemakmuran rakyat adalah misteri yang sengaja tak diungkap
Rakyat menggugat,
Yang hanya dianggap ketika pesta rakyat
Rakyat menggugat,
Yang hanya dianggap ketika tak telat bayar pajak
Rakyat menggugat,
Yang hanya dijadikan perisai sang pengkhianat untuk kepentingan sesaat
Rakyat mengunggat!
Depok, 15 Desember 2012


Nisan Cinta
Entah menetas dari rahim yang mana
Hadir dalam setiap lesung pipi dan air mata yang berkejaran
Tua muda, miskin kaya, kemarin dan esok
Membuat bahagia dan sengsara, ceria dan merana, lesu dan gempita
Sesisir cinta adalah bagian dari tandan rasa
Namun adakalanya ia masam, manis, dan berlahak
Masam, yang sayup sampai pada makna hakikiahnya
Manis, yang seharusnya terpatri dalam setiap relung jiwa
Busuk,
Ketika keji terbenam dari persada
Ketika dengki menghunjam setiap yang suci
Ketika keadilan lintang pukang meninggalkan negeri
Ketika kejujuran adalah kata yang tak terbeli
Ketika penindasan menyeringai menyombongkan diri
Ketika hening desau suara langit, teriakan kenabian, dan pekik kesucian
Ketika cinta sudah dimakamkandan nisannya yang terpancang tak pernah jua diziarahi
Jogja, 12 Desember 2012
 



No comments:

Post a Comment