Pembuat
Skenario
Kota-kota semakin padat
Suasana pun semakin panas
Panas bukan karena alam
Api berkobar oleh tangan
Tangan sang pembuat skenario
Satu,
dua dan tiga
Sandiwara
telah dimulai
Orang
tuli lebih beruntung dariku
Dan aku
tak lebih beruntung dari tunanetra
Tikus
saja kembali ke peraduan
Tontonan
yang meggelikan
Kemanusiaan tak lebih penting dari
kertas
Angin membawa kertas mengangkasa
Menutup udara yang masuk ke rongga
Hingga tekanan banyak tercipta
Terpaksa memilih membisu dan membuta
Sungguh
nista...
Bibit
unggul terus ditanam
Dipacu
mengasah berlian
Tapi,
Saat
besar justru dimatikan
Menambah
deret kezhaliman
Perlombaan nyaris terkalahkan
Oleh kertas yang tertanda
Tegur bagi pengecut
Pemberi angan-angan kosong
Mematikan harapan penerus bangsa
Dialah pembuat skenario penuh sandiwara
No comments:
Post a Comment