TIGA WANITA
Tiga wanita duduk
bersama
Tiga wanita
tertawa
Tertawa
menertawakan luka
Menuruni tiap
generasi
Wanita muda
menangisi cinta
Menggayuti hati
yang tak pernah ternoda
Cinta tak
terencana yang mengubah hatinya
Menusuk dalam
satu serangan dengan hati memerah
Dia tertawakan
diri yang tak sempurna
Lalu menangis
melihat ibunya yang tak pernah kurang cinta
Wanita separuh
baya menahan duka
Saat hari-hari
dingin tiba
Tangan sang imam
berhenti menggenggam tangannya
Satu tangan kebas
teriris perih menopang hidup keluarga
Tangan yang lain
mengusap lembut wajah putri kecilnya
Wajah yang tak
pernah gagal hadirkan cinta dihatinya
Wanita sepuh
kisut pucat bagai patung porselen cacat
Meratapi waktu
yang merayapi raga
Timbul tenggelam
dalam dua dunia
Bahagia dia rasa,
perantara kehidupan bagi jiwa-jiwa cantik di hadapannya
Namun dia
menangis juga saat tak lagi berdaya
Tidak untuk
dirinya, tidak juga untuk mereka
Tiga wanita
bertahan diantara rasa
Menjalar bagai
selimut duka
Yang harus
disenyumi separuh jiwa
Bertahan dengan
cinta yang merantai ketiganya
No comments:
Post a Comment