Aku
Ditinggal Sendiri
Hari ini,
seperti biasa
ada bertukar
pendapat
ada mendengar
curahan hati kawan
ada tertawa
bersama
tapi selalu
saja,
seperti kemarin
seperti tiga
hari yang lalu
seperti sepuluh
tahun yang lalu
aku merasa
aku ditinggal
sendiri
Entah
apa itu?
entah
siapa yang meninggalkanku?
entah
bagaimana perasaanku ini?
entah
mungkin memang aku ditinggalkan?
entah
mengapa
aku
masih merasa
aku
ditinggal sendiri
Tak tahu apa
yang kucari
tak tahu siapa
yang meninggalkanku
tak tahu pula
sampai kapan
aku selalu
merasa
aku ditinggal sendiri
Esok
atau
mungkin lusa
atau
satu minggu lagi
atau
bisa jadi sepuluh tahun lagi
aku
akan terus mencari
dan
ia
ingin aku bersabar
karena
ia
akan memberiku jawaban
mengapa
aku merasa
aku
ditinggal sendiri
Ia
Sungguh
aku lelah,
telah jauh aku
mencari
namun tetap tak
kutemukan
Bosan
aku
bosan,
telah
lama aku menunggu
namun
ia tak kunjung datang
Di mana ia?
Siapa ia?
Adakah ia
mencintaiku?
Adakah ia menemaniku?
Dan tanya itu terhenti...
ia selalu
mencintaiku
ia selalu
menemaniku
tanpa harus ku
mencari
tanpa harus ku
menunggu
karena
Ia...
Mengapa
aku masih
menyakiti-Mu?
Dalam hening,
aku menyadari
cinta-Mu nyata
untukku
indah firman-Mu
membelaiku
cahaya-Mu yang
sempurna menuntunku
Tuhan...
Engkau tak
pernah jenuh setiap kali aku mengeluh
Engkau tak
pernah bosan setiap kali aku mengungkapkan penyesalan
Mengapa aku
masih menyakiti-Mu?
Mengapa
aku Bukan dia?
aku bukan dia,
dia yang selalu
dipuja
dia yang selalu
ditinggikan
dia yang selalu
diindahkan
aku adalah aku,
aku yang
terbodoh di dunia
aku yang sibuk
menyesali diri
aku yang selalu
bertanya
mengapa aku
bukan dia?
Ke
Mana Hati-ku yang Dulu?
Kembalikan
hatiku yang dulu,
walau banyak
luka di sana
tapi ia bisa
merindukan
menangis
menyesal
menginginkan-Mu...
Aku
ingin seperti dulu,
bersenandung
untuk-Mu walau dalam duka
butir
air mata rindu jatuh membelaiku
rindu...
aku
rindu...
Ke mana hatiku
yang dulu?
No comments:
Post a Comment