12/20/2012

25



PUISI PENJAJA ROTI

Kulihat lirik sendu di wajahnya
Berhias terik surya membahana
Namun, raga tetap teguh menjajakan bakul
Di kepalanya yang penuh lirih membatin
Hari masih pagi

Padang, 23 Oktober 2012



SAJAK UANG

Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
U
    A
        Ang
                Ang
Tujuh kali uang
Tak ada uang, cari uang
Uang,  ada uang dikali-kali
Cari-cari uang tak tujuh

Padang, 23 Oktober 2012



CINTA DAN WAKTU

Menunggumu bagai awan
Selalu setia kepada langit
Tapi tak kan lama
Ku kan jadi hujan
Sebab mendungku telah kelabu
Menyanyiku tak jua berhenti
Hingga ku menyerah pada arsy
Cintaku bertepuk sebelah tangan

Padang, 24 Oktober 2012



PUDAR

Kucari Taplau
Kudapati payung-payung hijau
Hijaunya laut tak takut diterjang
Lampu-lampu putih Menghiasi jembatan Siti Nurbaya
Tak kuasa apa yang akan terjadi malam nanti

Kujaga taman
Tenggelam muda-mudi bercanda pada rerumputan
Anjing menggonggong, kafilah berlalu

Akhirnya aku pergi
Mengadu pada ibu pertiwi
Menyalahkan diri yang sepi
Setelah isi dompet pun dijambret

Ranah minang, oh ranah minang
Di manakah kau ranah minang
Aku kehilangan wajah ramahmu yang dulu


UNTUKMU

Bila tinta selautan telah kutuliskan
Apakah kau akan membacanya?
Bila telah sejuta kata kulukiskan
Sudikah kau mendengarnya?
Aku tak tahu,
Mengapa selalu sulit aku berbicara
Padamu tentang sebuah rasa
Yang telah lama kupendam dalam
Kapankah kan terungkapkan?
Atau tak kan pernah bisa?
Jika bukan karena-NYa
Melatiku akan berduri

Padang, 26 Oktober 2012




RANAH BUNDO KANDUANG


Luruskan kata dibalik hati
Berderma dan saling berbagi
Ranah madani
Tak jua bibirku membisu

Seganlah menginjak kaki
Dada membusung pinggang berkacak
Berlari dalam badai
Awas gasiang tangkorak menapak
Limau puruik menukik
Ranah pendendam

Hujan berisik gemericik
Angin memenuhi ranting
Berkalimatlah dalam bibir berdzikir
Jauhkan syirik walau hanya melirik

Injaklah ia dengan hati suci
Pujilah tanpa rasa benci
Ranah minang penuh kasih
Selalu dalam dadaku


KAU DAN AKU

Kau pernah sebutkan tiga hal yang kau suka
Ibu, setia, dan cinta
Oh, kurasa itu tiga hal yang sama
Denganmu, dengannya, dengan mereka
Itu berarti kita sejiwa
Kita bisa bersahabat
Sedangkan jingga dan merah
Selalu setia pada senja
Kau, aku, kita
Sahabat

 

No comments:

Post a Comment