12/20/2012

10



PERCIK SENJA
Suara jantung dan deburan pasir bersama
Memainkan melodi keharuan di awang-awang
Padang ilalang dan senyuman bunga matahari
Kuning menandakan musim semikian merekah
Balutan patahan-patahan jalan di sudut bukit
Menyatu anggun bersama semilir angin sore
Kemilau matahari senja bermuram mega
Seperti sendu melingkarkan nada kerinduan
Sekali menatap langit yang menyala saga
Deretan-deretan tiang listrik tegak bejajar
Menjuntai dari pelupuk mata hingga sekilas pandang
Satu tarikan garis hitam yang selaras
Aku tak duduk di sini…
Tidak diam bersenandung
Tidak ke mana suara indah itu berkata
Tidak menyelakan warna percik senja kini
Aku berdiri….
Dengan mata terpejam penuh
Dengan senyum hati lagi
Dengan langkah yang enggan
Enggan menghabiskan sisa hari ini

Selasa, 9 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment