: Buat Avie D Blaztania
atas nama cinta
malam nanti
kuasah kelewang
akan kubunuh seekor gajah
di kebun binatang
dengan kedua tanganku
yang penuh kasih
atas nama cinta
kucopot belalai gadingnya
seperti mencopot
setiap debar di jantungmu
atas nama cinta
aku akan datang ke rumah adatmu
berbicara dengan datuk-datuk
menyarungkan sebilah gading
di hati mereka
dan melipat iblis satu mata
di dalam dompetku
atas nama cinta
aku pun tak takut
seandainya polisi datang
memborgolku
melemparku dalam mobil patroli
dan membawaku berlalu
seperti seorang pencuri
atas nama cinta
dari balik jeruji besi
akan kutebus belismu kekasih
dengan sebait puisi
2012
Catatan: Belis/Mahar/Mas Kawin (dalam kultur suku
Lamaholot-NTT seorang gadis yang dipinang harus di dahuli dengan penyerahan
belis/mahar/mas kawin/ berupa sebilah Gading oleh mempelai pria)
Puisi Buat Baishilla
kau adalah timur
dan barat
baishilla, datanglah
aku menunggumu di perbatasan
aku benci jarak
seperti juga dirimu
membenci musim musim panas
yang lalu
rambutmu berkibar bagai matahari
dan juga warna kulitmu
ah, semuanya menjadi tak penting
bagi para pecinta
bagi engkau yang menempuh malam malam
panjang
di negeri - negeri baru
tak cukup dengan puisi, baishilla
laut ini senantiasa memanggilmu pulang
tanah ini menunggumu
datang bersama salju
di sekujur tubuhmu
mengikat namamu
di atas namaku
2012
Wasiat
terbang-terbanglah engkau
kekasihku
terbanglah ke udara
langit biru
angkasa di mana hati kita
berakar-berpucuk
terbanglah
di atas mimpi seorang penyair
yang tak henti-henti
menulis namamu
dengan air matanya
2012
Makassar
dari negeri angin mamiri
tak kutuliskan cinta
untukmu, catalea
kutata diri
pada lirih igau
para penyair
lalu laut mati
dan batu-batu
tersusun serupa benteng
mengepungku
malam begitu menyiksa
kanal-kanal darah mendidih
dua ratus meter
dari Rotterdam
aku tenggelam, catalea
kota ini seperti kamar mandi
seperti puisi
yang membusuk
Makassar, 2012
Satu Kilo Meter Rindu dari
Detak Jantungku
: Buat
Hafiz Muzafi Djiwa Pattyradja
I/
sejak
kepergianmu
hatiku
terus berjalan mencarimu
berjalan
di antara api dan air
awan
dan hujan
sejak
kepergianmu
sempurnalah
kesepianku
segala
apa padaku berhenti berdenyut
pikiranku
terluka
dua
puluh jemariku seperti riuh
menghunus
sajak
rambutku
jatuh seperti cinta
yang
gugur
mimpi-mimpiku
terbang
dari pembaringan
bagai
seorang kekasih
yang
lepas dari genggaman
satu
kilo meter rindu
dari
detak jantungku
dua ribu
empat ratus jam
enam
ribu menit jauh dari pelukanmu
sejak
kepergianmu
sia-sialah
aku
kugali-gali
kuil
dan
kubur di tubuhku
2/
Silsilah
(seperti doa
namamu
kukekalkan
dalam
sajak)
sekali
waktu
jangan
lupakan aku
dan
ingatlah dari mana
akarmu
berada
engkaulah
Lamahala
laki-laki
yang menitipkan segala rahasia
pada
laut pada gunung
pada
gelombang pasang riwayatmu
engkaulah
tulang rusuk yang menggigil
di
kota-kota kesedihan
apa
kau mendengar? lirih hilal
yang
membuka cakrawala
di mulut
kumbang
itu
ayahmu
dan
seorang wanita
ialah
darah paling murni
yang
menyusuimu di bumi
kelimutu
tiga warna
telaga
air mata abadi
menyimpan
tangismu
di
lubuk payau danaunya
ia
kekasihmu, ibumu
yang
sejati
ingatlah
anakku
darimana
akarmu berada
darah
daging datuk-datuk laut
tabah
mengayuh peluh
sukmamu
adalah samudera ikan paus
selama langit di dadamu
masih laki-laki yang sama
selama bumi di pijakmu
masih hamparan gurun yang sama
selama angin selatan di nafasmu
masih deru yang sama
selama tanah timur di jejak kakimu
masih matahari yang sama
selama itu pula
pantang menyerahlah kau!
sedang aku
masih jua diburu kesunyian
menujumu
3/
dari kupang
kota kasih-kota banci
dari negeri es creem
kudengar batuk dan pilek menelanmu
habis-habisan
di mal, di jalan el-tari
di bawah patung sonbai
kudengar kau di buru
apotik, bemo-bemo
lampu-lampu jalan
deru musik kuanino
sate kampung solor
kudengar kau diburu
rasa hampa anakku
akan cuaca penuh asap
kantor-kantor, ruang peristirahatan
mesin cuci, koran pagi,
robot mainan, sepatu roda
kudengar kau diburu
segala yang asing
bukan bayang
tapi sebuah suara
suaramu sendiri
kudengar kau diburu
rindu yang dalam
pada tanah, kebun, laut
ikan-ikan, dayung dan sampan
kudengar kau diburu
lalu diam-diam
memanggil namaku
di dalam hati
2012
No comments:
Post a Comment