12/14/2012

Budhi Setyawan



Budhi Setyawan, lahir di Purworejo, Jawa Tengah,  9 Agustus 1969. Tulisannya dimuat di  banyak media antara lain di: Bali Post, Suara Merdeka, Republika, Jurnal Nasional, Sinar Harapan, Seputar Indonesia, Waspada, Tribun Kaltim, Minggu Pagi, Padang Ekspres, Majalah Horison, GONG, STORY, KORT,  Buletin Jejak, Littera, Rumah Diksi, Jurnal Sarbi, Jurnal Puisi Amper, dll. Puisi-puisinya ada dalam antologi bersama: Kemayaan dan Kenyataan (Fordisastra, 2007), Pedas Lada Pasir Kuarsa (Temu Sastrawan Indonesia II Pangkalpinang, 2009), Kakilangit Kesumba (Purworejo, 2009), Antologi Puisi G30S: 30 September 2009 Gempa Padang (Jakarta, 2010), Resonansi (Purworejo, 2010), Akulah Musi (PPN V, 2011), Sekumpulan Sajak Matajaman (bersama Jumari Hs dan Sosiawan Leak, 2011), Antologi Puisi dan Cerpen Ibukota Keberaksaraan (Jilfest 2011), Karena Aku Tak Lahir Dari Batu (2011), Antologi Puisi Sosial Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia (2012), Narasi Tembuni (2012), dll. Satu puisinya masuk 10 besar Lomba Cipta Puisi Nasional ‘Batu Bedil Award’ – Festival Teluk Semaka tahun 2010 yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Prov. Lampung; Juara Harapan 1 dalam Lomba Puisi yang diadakan Komunitas Rumah Sungai di Lombok, Nusa Tenggara Barat tahun 2012; & Juara 1 Lomba Menulis Puisi Kreasi Akbar FLP Bandung tahun 2012. Buku antologi puisi tunggal: Kepak Sayap Jiwa (2006), Penyadaran (2006), Sukma Silam (2007). Sekarang berkegiatan dalam Sastra Reboan di Bulungan, Jakarta Selatan, dan sebagai Ketua Forum Sastra Bekasi (FSB) serta Pemimpin Redaksi Buletin JEJAK. Sekarang tinggal di Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

No comments:

Post a Comment