Nyanyian
Hati Para Pencari
Untuk hatiku yang ada di sana dan hatimu yang ada di
sini
Sementara waktu biarlah rahasia hati dalam naungan
para pencari
Membaur bersama lantunan zikir binatang-binatang
kecil merambah sunyi
Untukmu aku akan selalu bernyanyi
Membangun istana mimpi
Melalui cela-cela suara kerinduan malam yang jauh
dari arti luka dan perih
Semoga yang menitahkan jalan hidup ini selalu
memberi arti
Menghiasi mimpi dengan bunga cinta dan tali kasih
Agar sungai hati terus mengalir suci sebening embun
pagi
Di Ujung Senja
Aku masih menunggu
Dalam ribuan tanya keraguanmu
Tak peduli kapan kau jawab pertanyaanku
Kita takkan mungkin mengejar cahaya
Semua sudah di ujung senja
Permohonanku kali ini tolong kirimkan nama lengkapmu
Setidaknya rumput dan ilalang yang ada di sini jadi
saksi
Di
dunia ini jiwa yang mencintaimu seperti mencintai dirinya sendiri
dan mungkin lebih
Jika ini penantian yang terakhir kali
Aku akan tetap menunggu jawabanmu di dalam hati
Sampai mentari tak mampu lagi untuk berbagi
Ketika Cinta Berbicara
Ketika cinta berbicara
Cinta tidak bertanya mana harta
Ketika cinta berbicara
Cinta tidak bertanya mana tahta
Ketika cinta berbicara
Cinta tidak bertanya mana istana
Ketika cinta berbicara
Cinta tidak bertanya mana keelokan wajah
Namun ketika cinta berbicara
Cinta akan bertanya,
“Mana hati yang telah bersuci dari najis
dunia”.
Aku
Ingin
Yang kuinginkan bukan menjadi separuh dari dirimu
Tapi aku ingin, aku tambah kamu adalah aku
Atau kamu tambah aku adalah kamu
Hingga manusia langit mengira,
kita adalah aku dalam bentuk kamu
Atau kamu dalam bentuk aku
Diamnya
Para Perindu
Memang sudah jadi kebiasaanku
Lewat ungkapan memuji tentang keindahanmu
Saat tintah hati mengering atau membeku
Aku lebih sering memendamnya di dalam hati kala kurindu
Diam ini bukan berarti tak ada yang mau aku katakan
Karena terlalu banyak yang ingin aku sampaikan
Hingga aku tak tahu mana yang lebih dahulu untuk di utarakan
Percayalah wahai sang penerang dikala malam tiba
Jika tak kunyatakan perasaan ini padamu lewat kata
Berarti saat itu berjuta keindahanmu sedang kupendam
di dalam jiwa
No comments:
Post a Comment