1/05/2013

45



Alter Ego

Mungkin sekarang, mungkin besok, lusa atau kelak,
kita akan berjumpa untuk melunasi kesumat.
Menancapkan belati rindu dan saling tikam dengan amuk membiru.
. .
Sisakan usia dan buah tangan untukku
sebelum pencabut nyawa memilih kita salah satu. 

2012


Asonansi - Anafora



Manusia terperangkap keadaan.

Lalu menyalahkan takdir.
Lalu menghakimi keputusan.
Lalu mengutuk jalan pikiran.
Lalu mengeluh pada malam.
Lalu menyesali hilangnya kesempatan
yang entah disia-siakan
atau memang pergi pelan-pelan.
Lalu kudapati,
memang mustahil kita mengakrabi kesempurnaan.

Seperti aku dan gelas kopiku yang saling memaki kemudian
: Aku bilang kemanisan , si kopi bilang mulutku yang sedang tidak keruan.




2010
 

Hawa

Setelah puntung ke sekian
sang jejaka masih tetap merayu bulan

: Rusuk kirinya tak kunjung menjelma puan
yang sejak amat lampau telah Tuhan persiapkan.


Mei 2012


Labirin

Kita sudah mulai lupa darimana awalnya.
Yang harus kita lakukan sekarang hanyalah melangkah.
Melangkah saja.



Desember 2012


Pecundang Adu Senyum

Jadi mari berlomba
untuk tersenyum sekali lagi saja
setelah kita saling-hancurkan pigura
yang membingkai senyum-senyum kita.


 2010


Sesaat Sebelum Ucapan Selamat Malam

Dari kejauhan,
suaramu terdengar lebam
mungkin kau sudah terbiasa menelan bulan yang belakangan
kerap mampir di pekarangan.
Rupanya kita terlalu nikmat menyandera waktu,
hingga musim beruban ;
kau dan aku sedang memunguti helai demi helainya
yang rontok perlahan.

Dari kejauhan,
aku menebak-nebak kalimat pilihanmu
merancang jawabanku
membumbui ceritaku
meraba memorimu
lalu kubayangkan sesungging senyum dan pipi merahmu tersipu
ketika aku ucapkan rindu.

. .
Dari kejauhan,
ada rahasia dan kenangan
yang berlomba kita simpan-sembunyikan
sesaat setelah suara kita terganti nada akhir percakapan.


2012

No comments:

Post a Comment